Di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Agustus 2020, terdapat hampir 190 juta upaya serangan siber di Indonesia. Jumlah itu meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menurut Mike, upaya membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan di era digitalisasi asuransi merupakan upaya penting, salah satunya dengan menjaga keamanan data. Dia pun memberikan sejumlah tips agar data pribadi aman dari pencurian. Berikut tips mengamankan data pribadi dari Mike:
1. Jangan sembarangan menerima permintaan pertemanan di media sosial
Alangkah baiknya apabila Anda menggunakan fitur private pada akun media sosial Anda. Dengan begitu, Anda dapat mengecek terlebih dahulu setiap orang yang ingin terkoneksi dengan Anda. Terlalu banyak memberikan informasi pribadi di laman profil juga sangat tidak disarankan untuk mencegah penipu mengakses informasi personal.
2. Jangan sembarang klik tautan mencurigakan.
Jika menerima pesan yang tampak mencurigakan, sebisa mungkin jangan klik tautan apapun atau membuka lampiran dalam pesan tersebut. Peretas mungkin mencuri data Anda melalui tautan tersebut.
3. Jangan gunakan password yang mudah ditebak.
Biasanya platform online menganjurkan pengguna untuk menggunakan password yang terdiri dari kombinasi huruf, angka, huruf kapital, dan simbol untuk meminimalisir password dapat ditebak dengan mudah. Selain memilih password yang tidak terlalu mudah, jangan lupa untuk mengganti password secara berkala.
4. Pastikan keamanan jaringan yang digunakan.
Terkadang masyarakat terlena dengan tersedianya jaringan WiFi publik. Padahal, memakai jaringan WiFi publik tidak selalu aman karena sangat rentan disusupi hacker jahat yang mencuri data pribadi. Sangat disarankan untuk tidak menggunakan WiFi publik terutama saat melakukan transaksi pembayaran atau membuka akun bank. Dan pastikan log out setelah pemakaian