Menurutnya, mekanisme pembebasan lahan sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Adapun, akan dilakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di pengadilan jika tidak terjadi kesepakatan harga. Kementerian PUPR mencatat konstruksi Seksi I Cileunyi—Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 71,59 persen dengan progres pembebasan lahan 97,74 persen.
Sementara itu, progres konstruksi Seksi II Rancakalong—Sumedang sepanjang 17,35 km telah mencapai 91,13 persen dengan capaian pembebasan lahan 95,93 persen. Adapun, konstruksi Seksi 3 Sumedang—Cimalaka sepanjang 4,05 km telah rampung.
Kemudian, pembangunan Seksi 4 Cimalaka—Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok—Ujungjaya sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing—masing 39,71 persen dan 38.00 persen.
"Berdasarkan laporan, pada April lahan sudah bisa 70 persen untuk Seksi 4 sehingga konstruksi kita minta Mei sudah bisa bergerak," kata Basuki.
Konstruksi Seksi 6 Ujungjaya—Dawuan (6,06 kilometer) telah dimulai. Sejauh ini, konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 25,20 persen dan Seksi 6B sebesar 2,30 persen. Untuk pembebasan lahan mencapai 87,53 persen. Tol Cisumdawu terdiri atas 6 seksi yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Dari enam seksi Tol Cisumdawu, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
BISNIS
Baca juga: Menteri PUPR Instruksikan Kontraktor Segera Mulai Pengerjaan Tol Cisumdawu