TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyelesaikan konstruksi jalan tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan atau tol Cisumdawu pada akhir tahun ini. Saat ini pembangunan jalan tol tersebut masih terhalang masalah pembebasan lahan.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendata perkembangan pembebasan jalan tol sepanjang 60,1 kilometer dibangun dua pihak, yakni pemerintah (seksi I dan seksi II) dan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) (seksi III—VI). Pembebasan lahan oleh pemerintah telah mencapai 94 persen, sedangkan oleh CKJT baru mencapai 59,67 persen.
"Masalah pembebasan lahan ini saya minta dikeroyok agar konstruksinya bisa cepat bergerak, karena konstruksi hanya dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia," katanya melalui keterangan resmi yang dikutip Minggu, 4 April 2021.
Biaya pembebasan lahan jalan tol tersebut belum diperkirakan. Namun, nilai investasi yang dibenamkan mencapai Rp 8,41 triliun, sedangkan biaya konstruksinya sekitar Rp 5,58 triliun.
Basuki meminta agar seluruh pihak terus berkoordinasi dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan sehingga penyelesaian tol Cisumdawu sesuai target akhir 2021.
Oleh karena itu, Basuki berujar akan terus meningkatkan koordinasi dengan beberapa pihak, seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN), kepolisian daerah, dan Kejaksaan Tinggi.