TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Pertamina (Persero) memasang sistem komunikasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kilang minyak mereka. Tujuannya untuk pencegahan bila terjadi insiden di area tersebut.
"Apabila ada indikasi yang diperkirakan dapat membahayakan, masyarakat sekitar dapat melakukan persiapan dini untuk menjaga keselamatan," kata Arifin Tasrif dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 3 April 2021.
Sebelumnya, kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada 29 Maret 2021. Api yang melahap satu satu fasilitas kilang terbesar di Indonesia ini kemudian baru bisa dipadamkan secara total pada 31 Maret 2021.
Tapi akibat kejadian ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) menyebut ada lima desa yang terdampak. Sehingga di hari kejadian, ada 912 warga yang diungsikan ke berbagai titik pengungsian.
Tapi, Arifin meyakini bahwa Pertamina akan melakukan penanganan yang baik kepada masyarakat. “Kami harapkan korban yang masih dirawat bisa membaik dan bisa segera keluar dari unit perawatan khusus," kata Arifin.
Selain itu, Arifin memastikan Pertamina juga berkomitmen untuk bertanggung-jawab untuk perawatan korban luka dan trauma healing. Termasuk, perbaikan rumah dan properti warga.
Terakhir, Arifin meminta Pertamina melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa saja yang diperlukan untuk peningkatan sistem keamanan kilangnya. "Mengacu pada teknologi terbaru yang saat ini dipakai," kata dia.
Baca: Rayakan Paskah, Ahok Singgung Makna Pengorbanan yang Membawa Kebaikan