TEMPO.CO, Jakarta - Hingga Sabtu kemarin, 3 April 2021, sebagian warga terdampak kebakaran kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, masih ada yang mengungsi. Mereka mengungsi di posko pengungsian di GOR Bumi Patra dan Lapangan Futsal Balongan.
Sehingga, Pertamina masih menyalurkan sejumlah kebutuhan logistik untuk para pengungsi ini. Mulai dari makanan siap saji hingga perangkat memasak.
"Kami juga telah menyerahkan 35 Bright Gas LPG ukuran 12 kg untuk kebutuhan memasak di lokasi pengungsian," kata Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto dalam keterangan resmi di Jakarta.
Sebelumnya, kilang minyak Pertamina ini terbakar pada 29 Maret 2021. Api yang melahap satu satu fasilitas kilang terbesar di Indonesia ini kemudian baru bisa dipadamkan secara total pada 31 Maret 2021.
Akibat kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada lima desa yang terdampak. Daftarnya yaitu Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip, dan Desa Tegalurung.
Sementara dalam keterangan ini, Agus menyebut bantuan diberikan untuk warga di 3 desa terdampak. Menurut dia, bantuan juga diberikan bagi warga yang sudah kembali pulang ke rumah mereka. Tempo menghubungi Agus soal data desa terdampak ini, tapi belum direspons.
Selain logistik makanan, Pertamina juga menyalurkan obat-obatan, hygiene kit, masker, sampai hand sanitizer ke para pengungsi. Terakhir, Pertamina menyediakan dokter dan perawat, serta ambulan 24 jam untuk para warga terdampak.
Baca: Menteri ESDM: Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Masih dalam Investigasi