Langkah kedua, Kemenhub berusaha mengoptimalkan konektivitas antara Bandara Kertajati dengan Pelabuhan Patimban. Kedua infrastruktur transportasi ini diharapkan akan menstimuliasi arus barang jasa dan logistik di kawasan industri yang ada di Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Selain itu Dirjen Novie menambahkan bahwa konektivitas tersebut dapat lebih lancar apabila jalur akses Tol Cisumdawu rampung dikerjakan.
"Bandar Udara Kertajati belum berfungsi optimal karena akses Tol Cisumdawu yaitu jalan tol dari Bandung ke bandara hingga saat ini masih belum rampung. Namun demikian, Kementerian PUPR sudah menyampaikan bahwa kemungkinan besar Desember 2021 akan selesai dan terhubung. Artinya pergerakan penumpang di Kertajati akan menjadi lebih baik setelah Desember 2021," kata Novie.
Yang ketiga, selain pembangunan Tol Cisumdawu, pemerintah merancang strategi lain untuk mengoptimalkan fungsi Bandara Kertajati. Bandara ini nantinya juga akan memberangkatkan calon jamaah haji dan umroh asal Jawa Barat, dan juga jamaah dari Jawa Tengah bagian selatan dan barat.
"Sesuai dengan arahan Presiden, bahwa nanti setidaknya keberangkatan para calon jamaah haji dan umroh yang berasal dari Jawa Barat maupun beberapa wilayah Jawa Tengah nantinya akan dikonsentrasikan di Bandar Udara Kertajati", ujarnya.
Yang terakhir, Kemenhub akan menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat pemeliharaan pesawat atau Maintenance Repair Overhaul (MRO) dalam rangka mengembangkan bisnis non penumpang di bandara tersebut.