TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan sempat tergelitik dengan tantangan dari Kementerian BUMN Cina. Cerita ini disampaikan Erick dalam lawatannya ke Cina untuk membahas sejumlah kerja sama bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Kalau memang 48 perusahaan Cina bisa masuk top 500, Indonesia kenapa cuma dua?" kata Erick menyampaikan pernyataan dari Kementerian Cina tersebut dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 2 April 2021.
Adapun konferensi pers digelar langsung dari Cina usai pertemuan ketiga menteri dengan sejumlah pejabat negara setempat. Total ada 14 pertemuan yang membahas sejumlah isu seperti: geopolitik, kerja sama vaksin Covid-19, investasi, hingga perlindungan anak buah kapal (ABK).
Meski demikian, Erick tidak mau memasang target apapun. Ia hanya berharap paling tidak ada 4 perusahaan Indonesia yang masuk daftar 500 besar tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu dalam pertemuan ini, Erick menyebut kedua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama kedua institusi dalam reformasi birokrasi. Termasuk, proyek-proyek yang bisa meningkatkan value chain dari kedua negara.
Terakhir, lawatan Erick ke Cina ini juga di isi oleh rapat untuk membahas kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik atau EV Battery dengan nilai investasi sebesar US$ 5 miliar.