TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dan Cina menyepakati kerja sama ekonomi terbaru senilai US$ 1,38 miliar. Salah satunya yaitu rencana investasi bisnis furnitur yang akan menyerap 3.000 pekerja.
"Mendatangkan 150 perusahaan di Kalimantan Barat," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers virtual bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Jumat, 2 April 2021.
Konferensi pers digelar langsung dari Cina usai pertemuan ketiga menteri dengan sejumlah pejabat negara setempat. Total ada 14 pertemuan yang membahas sejumlah isu seperti: geopolitik, kerja sama vaksin Covid-19, investasi, hingga perlindungan anak buah kapal (ABK).
Dalam kesepakatan US$ 1,38 miliar ini, juga ada rencana ekspor produk furnitur Indonesia ke Cina senilai US$ 200 juta. Kemudian, 5 perusahaan Cina juga bersiap mengimpor sarang burung walet dari Indonesia senilai US$ 1,13 miliar.
Akan tetapi, Lutfi belum menjelaskan 150 perusahaan apa yang datang ke Kalimantan Barat tersebut. Konferensi pers ini juga tidak disertai dengan sesi tanya jawab.
Adapun secara umum, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan mereka. Targetnya yaitu 3 kali lipat dalam tiga tahun ke depan. Dari saat ini, US$ 31 miliar menjadi US$ 100 miliar
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Mendag Sebut Target Baru RI-Cina: Nilai Perdagangan Naik 3 Kali Lipat di 2024