TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT akan mengeringkan memori kotak hitam cockpit voice recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menggunakan oven khusus. Benda yang memuat percakapan antara pilot dan co-pilot dalam pesawat itu berhasil ditemukan setelah hampir tiga bulan terendam di dalam laut dengan kondisi air berlumpur.
“Kami akan masukkan ke oven khusus dengan temperatur yang diubah gradually setiap 8 jam,” ujar Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, Ony Soerjo Wibowo, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu, 31 Maret 2021.
Memori CVR dipastikan dalam kondisi kering sebelum data di dalamnya diunduh oleh investigator. KNKT memprediksi proses pengeringan membutuhkan waktu sekitar 8 jam dan akan selesai pada Kamis, 1 April 2021.
Setelah menjalani proses pengeringan, Ony mengatakan KNKT akan membersihkan jalur-jalur data dalam memori agar terbebas dari paparan air laut maupun lumpur yang menempel. KNKT menggunakan teknologi dan mikroskop saat membersihkan memori sehingga data yang tersimpan dalam kotak hitam itu aman.
Tim gabungan mengevakuasi memori CVR mili Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa petang, 30 Maret 2021, di area sekitar koordinat 5 57 51 Lintang Selatan dan 106 34 31 Bujur Timur atau di titik dekat flight data recorder (FDR) ditemukan. Pencarian dilakukan dengan kapal pengeruk lumpur TSHD King Arthur 8.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan memori CVR dalam kondisi baik saat diangkat dari permukaan laut meski terlepas dari bagian baterai dan casing-nya. Namun, tak dimungkiri ada beberapa bagian kulit kotak hitam yang tergores oleh benda metal. Pelindung penahan baterai CVR ini pun patah.
Meski demikian, Soerjanto yakin KNKT bakal berhasil mengunduh data rekaman CVR. “Kami yakin bisa kami unduh datanya. Apa yang ada di CVR akan masuk ke final report, yang berkaitan dengan kecelakaan,” ujar Soerjanto.
Baca: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ketemu, Begini Proses Perawatannya