INFO BISNIS -- Sampah masih menjadi masalah terbesar untuk lingkungan. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah ke sungai.
Menyadari hal tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ikatan Istri Pimpinan (IIP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil peran melalui “Gerakan Indonesia Bersih” dengan cara membentuk sebuah Tim Gerakan Indonesia Bersih. Anggotanya Ibu-ibu dari DWP Kementerian BUMN dan IIP BUMN. Salah satu kegiatan yang dijalankan yakni Program Bersih-Bersih Sungai #JagaSungaiJagaKehidupan sebagai bentuk dukungan bagi kelestarian sungai sebagai penyangga siklus kehidupan manusia.
“Sungai memiliki peran vital sebagai penyangga siklus kehidupan alam sekitar. Program ini merupakan salah satu upaya mengembalikan fungsi dan manfaat sungai bagi manusia dan alam sekitar. Sungai yang bersih, sehat dan bebas dari sampah pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat” ucap Liza Erick Thohir selaku Penasihat DWP Kementerian BUMN dan Ketua Umum IIP BUMN, Rabu, 31 Maret 2021.
Tim Gerakan Indonesia Bersih telah melaksanakan Program Bersih-bersih Sungai #JagaSungaiJagaKehidupan di Sungai Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan melalui edukasi pengelolaan sampah dan penataan sarana pra sarana fisik di bantaran sungai.
Dalam edukasi pengolahan sampah, masyarakat dibekali pengetahuan untuk memilah sampah rumah tangga, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik yang sudah dipilah kemudian diolah dengan metode composting bin, yaitu pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan Maggot BSF (Black Soldier Fiy).Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.
“Dalam pelatihan tentang sampah kami menghadirkan Guru Besar Institut Pertanian Bogor yaitu Prof.Dr.Ir. Arief Sabdo Yuwono,MSc dan Ibu-ibu Anggota Tim Gerakan Indonesia Bersih DWP Kementerian BUMN-IIP BUMN. Setelah pelatihan dilaksanakan, monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk memastikan pelatihan yang diberikan dapat diterapkan dan diimplementasikan oleh masyarakat’, ujar Ketua Tim Gerakan Indonesia Bersih, Rena Sunarso.
Pada kegiatan penataan sarana prasarana di pinggir Sungai Pagarsih, dilakukan di dua lokasi yaitu di RW 01 Kelurahan Babakan Taragong Kecamatan Bojong Loa Kaler an di RW 04 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.
Untuk masyarakat RW 01, telah dilakukan penataan sarana dan prasarana berupa pembersihan, pengecoran, pengecatan di sepanjang bantaran sungai, pembangunan wastafel, pengadaan tong sampah terpilah organik dan non organik di lima titik lokasi, pengadaan composting bin, pengadaan Kolam Fiber dan budidaya lele, pembuatan vertical garden di lima titik lokasi, pengadaan urban farming, playground, dan tempat sampah untuk 100 Kepala Keluarga (KK).
Untuk wilayah RW 04 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar dilakukan penataan dan pembangunan MCK umum 3 pintu, renovasi MCK dan tempat Wudhu Masjid, pengadaan composting bin dan pengadaaan tempat sampah untuk 100 KK.
“Kami mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar Sungai Pagarsih dan Pemerintah Daerah setempat. Program kami ini tidak hanya menata dan memperbaiki sungai menjadi asri dan lestari namun kami juga memberi solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakan ekonomi masyarakat” kata Rena Sunarso. (*)