INFO BISNIS -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendorong generasi muda untuk menyegerakan ibadah haji. Kondisi fisik yang masih sehat dan kuat akan memudahkan kegiatan ibadah di Tanah Suci, mengingat ibadah haji adalah ibadah fisik. Mendaftar haji pada usia muda juga memberikan kesempatan bagi kaum milenial karena daftar tunggu yang bisa mencapai 30 tahun.
BPKH mencatat terjadi peningkatan generasi milenial untuk melaksanakan haji sejak peluncuran Gerakan Haji Muda beberapa waktu lalu. Dalam kurun dua tahun terakhir, pendaftar haji berusia muda atau dibawah 30 tahun mengalami peningkatan masing-masing 17 persen dan 42 persen per tahun.
Baca Juga:
Lonjakan jumlah calon haji yang ingin ke beribadah ke Mekkah, Arab Saudi, terus bertambah. Hal ini menjadi salah satu alasan banyak orang untuk menunda mendaftar atau menunaikan ibadah haji.
Selain itu, sebagian generasi muda menilai ibadah haji belum menjadi prioritas. Padahal kalangan muda di masa kini relatif mampu secara ekonomi. Dari sederet hambatan di atas, dua hal terpenting dalam menunaikan Rukun Islam kelima adalah niat dan mempersiapkan tabungan haji.
Untuk mengajak kalangan muda mendaftar haji, BPKH meluncurkan platform digital pada 2021. Melalui platform ini, pendaftaran haji bisa dilakukan secara daring dengan setoran awal Rp 25 juta. Pendaftaran langsung terhubung dengan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama sehingga bisa langsung mendapatkan porsi haji. Platform ini juga diluncurkan untuk menjangkau mereka yang lokasinya terpencil dan berada jauh dari Kantor Kemenag di daerahnya.
Meskipun saat ini dunia sedang dihadapkan dengan kondisi pandemi COVID-19 sehingga ibadah ke Tanah Suci mengalami beberapa hambatan, namun seyogyanya hal tersebut menambah niat kita untuk menyegerakan mendaftarkan diri sebagai haji muda. Tertarik untuk mencari tahu informasi lebih lanjut tentang Haji Muda?Kalian bisa mengunjungi laman dan Instagram Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berikut ini.
Menjadi Haji Muda? Siapa Takut!