Namun oleh Tim SAR, pencarian memori kotak hitam CVR dihentikan pada 21 Januari seiring dengan berakhirnya masa evakuasi korban dan bangkai pesawat. Pencarian memori CVR pun dilanjutkan oleh KNKT dibantu Basarnas dan penyelam dari warga sekitar Kepulauan Seribu di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Dalam konferensi pers pada 10 Februari lalu, Ketua Subkomite Investigasi Udara KNKT Nurcahyo mengatakan pencarian terkendala karena memori CVR diduga terendam lumpur. KNKT pun menggunakan alat peniup lumpur untuk mencari untuk mempermudah penyelam mendeteksi lokasi CVR.
“Kami sudah gunakan peniup lumpur supaya (jarak pandang) lebih bersih dan kita bisa lihat posisi CVR,” ujar Nurcahyo.
Lokasi pencarian memori CVR ini mengacu pada titik ditemukannya FDR maupun baterai dan casing CVR. Adapun Ketua KNKT Soerjanto mengatakan lembaganya mengupayakan penemuan memori CVR Sriwijaya Air SJ 182 karena keberadaannya penting bagi hasil investigasi. Rekaman dalam CVR, kata dia, mempengaruhi akurasi dari data yang telah dihimpun.
HENDARTYO HANGGI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Deretan Kendala Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ 182