Di sisi lain, dalam hal ekonomi kelautan dan perikanan, pemerintah juga mendorong dunia internasional agar memberlakukan kesetaraan dalam perdagangan lintas negara dan benua. Salah satunya, mengenai persoalan tariff barrier.
Selanjutnya, berdasarkan data Conservation International pada 2019 Indonesia juga memiliki ekosistem mangrove terbesar yang menyimpan 3,14 juta karbon dengan US$ 47,1 juta. Adapun Ocean Science Journal melaporkan Indonesia memiliki ekosistem padang lamun yang berpotensi menyimpan 7,4 megaton karbon setiap tahun dengan nilai US$ 111 juta.
Pasalnya, Sjarief mengatakan Indonesia menghadapi persoalan tariff berrier tersebut untuk mengekspor ke sejumlah negara tujuan. "Kami mohon dukungan negara HLP agar indoensia sumber pangan dunia mendapat keringann tariff barrier sehingga bisa mempercepat arus barang komoditas kelautan dan perikanan ke negara tujuan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, KKP membeberkan bahwa FAO pada tahun 2020 melaporkan potensi sektor perikanan Indonesia diperkirakan mencapai US$ 120-170 miliar. Data tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ketiga ekonomi perikanan secara global, settelah Cina dan Peru.
BACA: Menteri KKP Targetkan Lombok Jadi Pusat Budidaya Lobster
CAESAR AKBAR