TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Desember 2019, jumlah kepesertaan aktif BPJS Ketenagakerjaan sudah berkurang hingga 6,47 juta. Dari posisi 34,17 juta menjadi 27,7 juta pada Februari 2021.
"Penurunan paling terasa di 2020 karena banyaknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam rapat bersama Komisi Ketenagakerjaan DPR di Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021.
Sebelumnya pada Juni 2020, Kementerian Ketenagakerjaan menyebut jumlah pekerja yang kena PHK selama Covid-19 sudah mencapai 3,05 juta orang. Gelombang PHK ini kemudian memicu naiknnya angka pengangguran.
Pada November 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat pengangguran terbuka Agustus 2020 pun naik sebesar 7,07 persen. Sehingga, posisi tingkat pengangguran saat itu mencapai 138,22 juta orang.
Gelombang PHK ini kemudian memicu penurunan peserta di BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, kata Anggoro, para korban PHK langsung mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) mereka di BPJS.