TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim didukung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan serta menteri-menteri lainnya untuk menyusun kebijakan visa jangka panjang. Rencana ini membuka peluang bagi turis asing tinggal lebih lama di Indonesia hingga lima tahun.
“Kami koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Kementerian Hukum dan HAM serta baru saja melaporkan hasil rakor dengan Menko Maritim dan Investasi, dengan Pak Luhut, beberapa hari lalu, dan mendukung secara totalits langkah long term visa ini,” ujar Sandiaga dalam press briefing yang digelar secara virtual, Senin, 29 Maret 2021.
Pemerintah menggodok rencana visa jangka panjang sejak awal tahun. Kebijakan ini mempertimbangkan tren pergerakan wisatawan pasca-pandemi Covid-19 yang cenderung tinggal di suatu tempat lebih lama sambil bekerja secara jarak jauh.
Sandiaga mengatakan visa jangka panjang bisa meningkatkan kualitas pariwisata dari sisi lama kunjungan atau length of stay dan jumlah pengeluaran. Dengan kualitas kunjungan turis yang lebih baik, ia yakin ekonomi masyarakat di sekitar lokasi pariwisata akan ikut terdongkrak.
“Selain itu, ini akan mendorong investasi karena mereka lama tinggal di sini dan membuka lapangan kerja baru,” kata Sandiaga.
Dalam rapat antar-menteri Februari lalu, Sandiaga menyebut terdapat satu miliar warga dunia yang berusia 60 tahun ke atas dengan pendapatan lebih dari US$ 1,5 triliun. Mereka berpotensi menjadi pasar turis asing dengan kemampuan belanja lebih besar.
Selain itu, rencana kebijakan visa jangka turut menyasar pebisnis yang masuk ke Indonesia dalam waktu 3-4 bulan per tahun saat musim dingin di negara asalnya. "Ini perlu menjadi fokus peningkatan kualitas wisatawan kita khususnya dari lama kunjungan dan spending atau belanja wisatawan tersebut selama di Indonesia," ujar Sandiaga.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Luhut Sebut Kebijakan Visa 5 Tahun Diterapkan Bulan Depan