TEMPO.CO, Bandung - BPBD Jawa Barat masih mengonfirmasi ulang laporan korban meninggal yang dirilis sebagai bagian dari korban kebakaran kilang Pertamina RU VI Balongan, di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
“Masih dikonfirmasi lagi,” kata Wakil Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), sekaligus Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat saat dihubungi Tempo, Senin, 29 Maret 2021.
Sebelumnya, BPBD melansir data korban terkait kebakaran kilang Pertamina RU VI Balongan. Dalam rilis tersebut, disebut 1 orang korban meninggal dunia. Adapun, dalam konferensi pers via video, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan tidak ada korban jiwa pada terbakarnya tangki di area Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat dinihari tadi.
Hadi mengatakan, korban meninggal akibat serangan jantung. “Apakah di lokasi atau tidak, masih dikonfirmasi. Meninggalnya karena serangan jantung, bukan terdampak langsung kebakaran,” kata dia.
Hadi mengatakan, terdapat 14 korban luka ringan akibat peristiwa kebakaran tersebut. Serta 5 orang lainnya mengalami luka berat. Sebagian korban yang mengalami luka berat ada yang dilarikan ke RS Pertamina. Sebagian masih dirawat di RSUD Indramayu.
“Data terakhir pengungsi ada 785 orang. Ada di 4 titik lokasi pengungsian,” kata Hadi.
Lokasi pengungsian akibat kebakaran di kilang Balongan ada di 3 titik. Yakni Pendopo Kabupaten Indramayu, GOR Bumi Patra, serta Masjid Islamic Center Indramayu.
AHMAD FIKRI
Baca juga: Kebakaran Kilang Balongan, Pertamina: 5 Orang Masih di RS, Tak Ada Korban Jiwa