TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah rencana impor 1 juta ton beras, Kementerian Pertanian bicara soal peluang ekspor komoditas ini ke mancanegara. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, peluang sedang terbuka karena jaminan harga yang cukup baik di pasar internasional.
"Di tengah kegembiraan petani yang sedang melakukan panen raya di berbagai wilayah, ada peluang pasar ekspor yang terbuka lebar bagi petani Indonesia," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu, 28 Maret 2021.
Sebelumnya, komoditas beras menjadi sorotan usai pemerintah mengumumkan rencana impor 1 juta ton beras. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang mendukung rencana ini mengatakan impor merupakan skenario yang diambil pemerintah saat pasokan di gudang Bulog menipis.
"Tidak ada yang aneh-aneh dan saya tutup-tutupi," kata Lutfi pada Jumat, 19 Maret 2021. Di hari yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menyampaikan ke DPR bahwa Ia tidak dalam posisi menolak impor karena penugasan bukan diberikan kepada Kementan.
Sebaliknya, Syahrul memberikan arahan kepada anak buahnya di Kementan terkait peningkatan nilai tambah dan ekspor produk pertanian ini. "Kami yakin peluang ekspor beras ke pasar internasional akan terus terbuka dan kami mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional," kata Kuntoro.