Pada 2020, SMF mencatatkan ekuitas Rp11,4 triliun atau tumbuh 22,9 persen (yoy) dari sebelumnya Rp9,3 triliun. Adapun, pada 2020 liabilitas perusahaan senilai Rp21,07 triliun turut meningkat 21,48 persen (yoy) dari sebelumnya Rp17,3 triliun.
Ananta menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap mendorong penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), khususnya di tengah kondisi overdemand yang kian meningkat. Saat ini permintaan hunian telah mencapai 1,2 juta per tahunnya, sementara suplai yang ada masih berkisar 400.000 per tahun.
"SMF menjembatani pembiayaan dari perbankan yang jangka panjang, supaya tidak terjadi missmatch," ujar Ananta.
BACA: SMF Salurkan Pembiayaan Rp 6,05 T Hingga Kuartal III 2020