TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa menyatakan penurunan perekonomian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 telah menghambat penurunan angka kemiskinan dan meningkatkan ketidaksetaraan.
“Ketika negara-negara mulai bangkit pada 2021 mereka harus segera mengambil tindakan untuk melindungi penduduk yang rentan serta memastikan terjadi pemulihan yang inklusif, ramah lingkungan, dan berketahanan,” katanya di Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.
Angka kemiskinan di kawasan Asia Timur dan Pasifik pada 2020 berhenti menurun yaitu diperkirakan 32 juta penduduk gagal keluar dari kemiskinan dengan garis kemiskinan pada 5,5 dollar AS per hari akibat pandemi.
Bank Dunia mencatat pandemi dan pembatasan mobilitas menyebabkan peningkatan ketidaksetaraan termasuk dalam akses terhadap berbagai layanan sosial dan teknologi digital.
Hal itu dibuktikan di beberapa negara yaitu anak-anak pada dua per lima rumah tangga termiskin memiliki 20 persen peluang lebih kecil untuk terlibat kegiatan belajar dibandingkan anak-anak pada seperlima rumah tangga terkaya.