TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Jokowi mengingatkan bahwa upaya percepatan memang menjadi kunci untuk memulihkan ekonomi domestik saat ini, tapi pemerintah tetap harus menyeimbangkan 'rem dan gas' dalam menormalisasi aktivitas masyarakat.
“Percepatan pemulihan ekonomi menjadi kunci tapi sekali lagi gas dan rem harus diatur, seperti yang tadi saya sampaikan kalau buka pasar COVID-19-nya naik, hati-hati, per sektor dulu jangan semua buka, hati-hati,” kata Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.
Jika tidak menyeimbangkan rem dan gas dalam memulihkan ekonomi, Presiden Jokowi mengkhawatirkan akan berdampak pada peningkatan kasus COVID-19 seperti yang terjadi di India, dan negara-negara Eropa. Negara-negara tersebut kini harus memperketat lagi kegiatan warga setempat untuk mencegah penularan COVID-19.
“India sudah anjlok turun, naik sekarang, naik melompat, Eropa gelombang ke-3 sudah turun, melompat lagi 3-4 kali,” ujar Presiden.
Presiden mengatakan beberapa aspek terpenting dalam kebijakan pemulihan ekonomi adalah pembukaan program padat karya seperti pembangunan infrastruktur desa. Kegiatan tersebut harus distimulus oleh instrumen fiskal pemerintah agar terjadi penyerapan banyak tenaga kerja yang menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat.