JAKARTA- Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis, 25 Maret 2021. Dalam rapat tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengumumkan pembayaran dividen sebesar 65 persen dari laba bersih konsolidasian tahun 2020 sebesar Rp18,6 triliun, sehingga dividen yang dibagikan BRI tahun ini mencapai Rp12,1 triliun. Sisanya sebesar 35 persen atau sebesar Rp 6,5 Triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.
“Laba bersih konsolodasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik etintas induk sebesar Rp 18.654.752.774.721,48. Penggunannya sebesar 65 persen atau Rp 12,1 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai dibagikan kepada pemegang saham,” ujar Catur.
Pembagian dividen ini lebih besar dibanding tahun buku pada 2019 sebesar 60 persen. Menurut Catur, penetapan rasio dividen tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, serta menjaga struktur modal yang kuat untuk ekspansi bisnis dan mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dalam pengelolaan bank.
“Sesuai dengan tahapan implementasi Basel III, Perseroan ingin menjaga tingkat rasio kecukupan modal (CAR) di atas 18 persen. Selain itu, Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, baik secara organik maupun anorganik,” kata Catur.
Untuk diketahui, selama pandemi tahun lalu kinerja keuangan konsolidasian BRI tumbuh di atas industri perbankan nasional. Hal ini tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan, antara lain total aset mencapai Rp 1.511,8 triliun atau tumbuh 6,7 persen year-on-year (yoy). Pertumbuhan Kredit mencapai 3,9 persen (yoy) atau menjadi Rp 938,4 triliun dengan komposisi Kredit segmen UMKM mencapai 82,1 persen. Sementara itu NPL Gross BRI tercatat 2,99 persen.
Dana Pihak Ketiga berhasil tumbuh 9,8 persen pada 2020 menjadi Rp 1.121,1 triliun dengan Rasio CASA sebesar 59,7 persen bahkan BRI mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp18,66 triliun.
“Periode krisis kali ini semakin membuktikan konsistensi Perseroan dalam menyelamatkan UMKM, sehingga mampu mengubah kesulitan menjadi ketangguhan. Beberapa strategi yang diimplementasikan Perseroan antaral ain penyelamatan UMKM melalui program restrukturisasi kredit dan Business Follow Stimulus untuk menumbuhkan bisnis, dan loan demand dengan menjadi mitra Pemerintah pada program Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujar Catur.
Selain pembagiandividen, RUPST tahun ini juga menyetujui LaporanTahunan Perseroan, termasuk Laporan TugasPengawasan yang telah dilaksanakan oleh DewanKomisaris untuk tahun buku yang berakhir padal 31 Desember 2020. Selain itu mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahunbuku yang berakhir pada 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP Purwantoro, Sungkoro & Surja.
Rapat juga menyetujui LaporanTahunanPelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020, dan mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020 yang telah diaudit oleh KAP Purwantoro, Sungkoro & Surja.(*)