TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Masyarakat Petambak Garam (HMPG) Jawa Timur M. Hasan meminta pemerintah menunda rencana impor garam sebesar 3,07 juta ton. Minimal, menurut dia, impor garam dilakukan setelah stok garam petambak rakyat sudah terserap dengan harga yang layak yakni Rp 1.000 per kilogram.
Saat ini, kata Hasan, stok garam nasional yang belum terserap pasar maupun industri jumlahnya mencapai 1,2 juta ton yang merupakan hasil produksi sejak tahun 2019 - 2020. Adapun dari angka tersebut, stok garam di Jawa Timur sebesar 600 ribu ton. “Karena minim penyerapan, harga pun jadi anjlok," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis, 25 Maret 2021.
Oleh karena itu, pemerintah sebelum merealisasikan impor garam tahun ini, seharusnya mengintervensi penyerapan garam rakyat terlebih dahulu. "Harga layak, dan melakukan monitoring stock,” ucap Hasan.
Volume impor garam tahun 2021 yang mencapai 3,07 juta ton itu juga dinilai sangat berlebihan dan bisa mengganggu produksi garam rakyat. Bila stok garam nasional saat ini 1,2 juta ton, dari hitungannya, seharusnya hanya perlu impor sebanyak 2 juta ton.
“Dari tahun ke tahun, jumlah importasi garam kita terus meningkat. Ini kan mematahkan spirit petambak garam, dan upaya swasembada garam,” kata Hasan.