TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI pada Selasa lalu, 23 Maret 2021, telah menyelesaikan roadshow dan pricing sehubungan dengan rencana penerbitan BNI Tier 2 Capital Bonds 2021 senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.425 per dolar AS).
Adapun penerbitan obligasi dengan bunga 3,75 persen per tahun itu merujuk pada ketentuan Regulation S (Reg S) berdasarkan US Securities Act, yang akan terdaftar di Singapore Stock Exchange.
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom menjelaskan, surat utang itu akan merupakan penerbitan pertama yang perseroan lakukan berdasarkan program Euro Medium Term Note (program EMTN) yang dibentuk pada 6 Mei 2020, kemudian diperbaharui pada 22 Maret 2021.
"Berdasarkan program EMTN, perseroan dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar," tulis Mucharom dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 24 Maret 2021.
Terkait dengan penerbitan surat utang dan pembaruan Program EMTN tersebut, BNI telah menandatangani dokumen-dokumen transaksi. Di antaranya Akta Trust yang Diubah dan Dinyatakan Kembali (Amended and Restated Trust Deed) dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, selaku Trustee pada tanggal 22 Maret 2021.
Berikutnya, Perjanjian Keagenan yang Diubah dan Dinyatakan Kembali (Amended and Restated Agency Agreement) dengan Trustee, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, selaku Agen Penerbit dan Pembayar, Agen Pengalihan dan Registrar, serta Agen Penghitungan, pada tanggal 22 Maret 2021.