TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Rabu, 24 Maret 2021, dimulai dari sikap Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim yang tak berencana mengambil langkah hukum terkait tudingan penyelundupan baja dari Cina yang menimpa perusahaannya.
Lalu ada berita tentang peneliti Indef, Dzulfian Syafrian, yang membeberkan perbedaan utang publik pada era Presiden SBY dan Presiden Jokowi. Berikutnya ada berita soal Menteri Tjahjo Kumolo yang mengatakan formasi yang dibutuhkan dalam seleksi CPNS akan diputuskan akhir Maret 2021.
Kemudian berita Menteri Luhut yang mengklaim hasil panen food estate Desa Ria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara di atas rata-rata nasional. Yang terakhir, Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Jakarta Billy Haryanto mendesak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mundur dari jabatannya terkait rencana impor beras di tengah panen raya.
Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:
1. Bos Krakatau Steel Jawab Isu Penyelundupan Baja Cina: Enggak Perlu Buang Energi
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim tak berencana mengambil langkah hukum terkait tudingan penyelundupan baja dari Cina yang menimpa perusahaannya. Ia menyatakan tak akan membuang energi untuk mengurusi kabar tersebut.
“Saya terbiasa untuk fokus urus hal yang produktif. Enggak perlu buang banyak energi untuk hal yang seperti ini,” kata Silmy saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Maret 2021.
Kabar tentang penyelundupan baja Cina sebelumnya diungkapkan anggota Komisi VII DPR, Muhammad Nasir, dalam rapat dengar pendapat yang disiarkan secara langsung melalui TV Parlemen pada Rabu, 24 Maret. Nasir menyebut Krakatau Steel mengecap baja Cina itu dengan stempel perusahaan sehingga seolah-olah produk tersebut original.
Baca selengkapnya mengenai penyelundupan baja di sini.