TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta Billy Haryanto mendesak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mundur dari jabatannya. Desakan ini disampaikan terkait rencana impor beras di tengah panen raya.
"Kalau saya jadi beliau, lebih terhormat mundur. Demi petani. Semoga beliau dikasih kesehatan selalu," kata Billy dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.
Rencana impor ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis, 4 Maret 2021. Menurut dia, impor ini adalah bagian dari rencana penyediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 1-1,5 juta ton oleh pemerintah.
Lalu pada Senin, 15 Maret 2021, Muhammad Lutfi mengatakan impor beras tersebut akan digunakan sebagai iron stock atau cadangan. Ia pun memastikan beras impor tidak akan masuk ke Indonesia di tengah panen raya yang saat ini berlangsung.
"Ini (impor) bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," kata dia.
Meski demikian, Billy menilai keputusan impor ini menunjukkan Lutfi tidak peduli dengan petani lokal. "Jadi pejabat itu apalagi seorang Mendag, jangan asal bicara tentang impor. Sebelum ambil keputusan, dia harus bener-bener lihat ke bawah (petani) dahulu," kata Billy.