Selain itu, perseroan meningkatkan intensitas pelayanan dengan mendirikan klinik fertilitas Mitra Keluarga di daerah Kepala Gading. Klinik fertilitas ini diharapkan dapat meningkatkan pasien khusus kebutuhan tersebut.
Pada Februari 2021, emiten bersandi MIKA ini baru saja membuka rumah sakit ke-26 di Pondok Chandra Surabaya. Rumah sakit ini pun diharapkan akan mulai berkontribusi terhadap pendapatan secara konsolidasi karena turut pula menerima pasien Covid-19.
"Saat ini kami juga masih dalam proses negosiasi ada 2 rumah sakit yang akan kami akuisisi, tempatnya ada di Jabodetabek dan Jawa Timur," katanya.
Target akuisisi ini diharapkan dapat rampung pada akhir semester I 2021 atau awal Semester II 2021. Dengan demikian, hasil akuisisi rumah sakit tersebut dapat turut menjadi pendapatan perseroan.
Pada 2020, laba bersih MIKA berhasil meningkat dua digit 15,28 persen menjadi Rp 842,67 miliar. Dengan net profit margin yang juga meningkat menjadi 24,61 persen. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,41 triliun pada 2020. Pencapaian itu lebih tinggi 6,6 persen dibandingkan dengan pencapaian 2019 sebesar Rp 3,2 triliun.
Adapun, kenaikan pendapatan MIKA didukung dari pos rawat inap yang tumbuh 13,4 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,24 triliun, tetapi diimbangi oleh pos rawat jalan yang turun 4,1 persen yoy ke posisi Rp 1,17 triliun. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan MIKA juta naik menjadi Rp 1,72 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,67 triliun.
Dari itu, Mitra Keluarga membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 841,67 miliar, tumbuh 15,2 persen daripada pencapaian 2019 sebesar Rp 730 miliar.
BISNIS
Baca juga: 2020, RS Mitra Keluarga Bukukan Pendapatan Bersih Rp 3,41 Triliun