TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum memutuskan basis teknologi jaringan 5G dari negara mana yang akan diterapkan di Indonesia. Sebab, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut jaringan 5G ini sekarang menjadi urusan geopolitik antar negara di dunia.
"Sehingga kami harus cerdas untuk memilih," kata Airlangga dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference pada Selasa, 23 Maret 2021.
Menurut Airlangga, Indonesia adalah pasar digital terbesar di ASEAN. Sehingga, situasi ini membuat Indonesia sekarang menjadi perhatian dunia.
Memang, kata dia, sebagian besar teknologi 4G yang digunakan saat ini berasal dari negara tertentu. Hanya saja, Ia tidak menyebut secara rinci negara tersebut dan apakah akan kembali menggunakan teknologi dari sana untuk 5G di Indonesia.
Sebelumnya, rencana penerapan 5G di Indonesia sudah mencuat sejak 2020 dan akan diterapkan pada 2021. Pada Desember 2020, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyebut spot pariwisata utama, kawasan industri, maupun kota-kota mandiri jadi lokasi prioritas.
Di sisi lain, persoalan geopolitik salah satunya terjadi ketika perusahaan teknologi 5G asal Cina, Huawei, dilarang berbisnis dengan perusahaan Amerika Serikat. Lalu, ada juga Uni Eropa yang berencana melarang teknologi 5G dari Huawei.
Tapi belakangan, rencana Uni Eropa ditolak oleh para pemain telekomunikasi, European Competitive Telecommunications Association (ECTA). "Menentang setiap larangan terhadap supplier 5G Cina dengan alasan geopolitik," demikian pernyataan mereka pada 16 Oktober 2020, dikutip dari Reuters.
Walau demikian, penerapan 5G di Indonesia tidak akan surut. Sebab, untuk menjalankan misi industrialisasi 4.0 dan sistem autonomous tidak bisa dengan 4G. "Semua autonomous itu digerakkan dengan 5G," kata Airlangga.
Sehingga dalam waktu dekat, pemerintah akan menyiapkan prototipe jaringan 5G ini di kawasan tertentu. Airlangga menyadari biaya pelayanan 5G ini akan lebih tinggi. "Tetapi tentu dengan adanya produktivitas autonomous, kalangan industri mampu menggunakan fasilitas tersebut," kata dia.
Baca Juga: Bakal Luncurkan Smartphone 5G, Produk Pertama BlackBerry Bermula dari Pager