TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia tengah melobi Singapura untuk membangun pusat data atau cloud storage tambahan di Batam, Kepulauan Riau. Sebab, Indonesia melihat ada keterbatasan pusat data di negara tetangga tersebut.
"Keterbatasan daerah dan juga tentunya, power," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference pada Selasa, 23 Maret 2021.
Baca Juga: Jutaan Website di Prancis Lumpuh Akibat Kebakaran di Pusat Data
Untuk itu, pemerintah akan menyiapkan aliran listrik hingga 420 Mega Watt (MW) di Batam untuk menunjang operasional pusat data tersebut. Menurut dia, pusat data ini butuh 2 sumber aliran listrik yang stabil.
Rencana pembangunan pusat data ini sudah mencuat sejak tahun lalu. Kementerian Komunikasi dan Informatika pernah menyampaikan ada empat lokasi pusat data.
Selain Batam, ada juga Bekasi, Jawa Barat dan Manado, Sulawesi Utara. Lalu, ibu kota negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Jauh sebelum Singapura, Airlangga menyebut sudah ada Amazon Data Center yang masuk ke Indonesia. Investasi pusat data ini sudah terealisasi pada Desember 2019 dengan nilai mencapai US$ 2,5 miliar.
Lalu pada 26 Februari 2021, Microsoft juga sudah resmi mengumumkan investasi data center di Indonesia. Ini tepat setahun setelah CEO Microsoft Satya Nadella berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.