Tak hanya itu, Fitch juga menilai dampak pandemi pada kondisi fiskal Indonesia tidak separah negara peers. Pelebaran defisit fiskal pada 2020 lebih kecil dibanding median ‘BBB’. Meski begitu, otoritas tetap perlu menjaga kesinambungan fiskal jangka panjang.
Langkah Fitch mempertahankan rating kredit Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stable merupakan pengakuan atas stabilitas makroekonomi dan prospek jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga di tengah situasi pandemi Covid-19.
Menurut Puspa, hal ini tentunya didukung oleh kredibilitas kebijakan dan sinergi bauran kebijakan yang tetap kuat antara otoritas moneter dan pemerintah. Pemerintah akan terus berusaha memperhatikan perkembangan yang ada baik di domestik maupun global, mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia.
"Pemerintah juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk tetap patuh dalam menjalankan protokol kesehatan agar pandemik Covid-19 ini dapat dikendalikan dan segera dilalui sehingga Indonesia dapat segera bangkit kembali," ujar Puspa.
Adapun reformasi struktural diharapkan bisa mendorong Indonesia beranjak mencapai level yang semakin kompetitif dibanding negara peers – kategori 'BBB' – baik dalam indikator tata kelola maupun dalam tingkat PDB per kapita.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, Fitch optimistis terhadap proses pemulihan ekonomi Indonesia. Lembaga itu memproyeksikan pertumbuhan PDB sebesar 5,3 persen di tahun 2021 dan 6 persen di tahun 2022.
Baca: Beredar Surat Kenaikan Peringkat Bank Bukopin, Respons Fitch?