Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, belum ingin berkomentar mengenai langkah penyelesaian proyek tersebut dari sisi pembiayaan. Dia hanya mengatakan lembaganya terus mendorong komunikasi internal mengenai eksekusi proyek dan skema kolaborasi yang lebih baik dengan delegasi Cina. "Kami memastikan project monitoring dilaksanakan dengan konsisten."
Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati hanya bisa memastikan kementeriannya selalu mendorong KCIC memangkas kendala proyek. "Seperti soal tanah, bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang," ujarnya.
Koordinator Kepala Project Management Office Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Yudhi Adhi Purnama, berharap KCIC bisa mengatasi persoalan pembiayaan dan kendala di lapangan.
"Perencanaan kereta cepat dibuat dalam kondisi ideal," ujarnya. "tapi implementasi di lapangan bisa saja cepat atau lambat, tergantung kemampuan manajemen."
Baru-baru ini, pemegang saham KCIC memutuskan untuk merombak jajaran manajemen perseroan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah menunjuk Dwiyana Slamet Riyadi menjadi direktur utama perseroan, menggeser Chandra Dwiputra yang turun ke level direktur.
Rapat Umum Pemegang Saham 16 Maret 2021 juga memutuskan menambah tiga kursi komisaris untuk pemegang saham PT Kereta Cepat Indonesia China itu, menjadi total enam kursi. Rinciannya, empat kursi untuk perwakilan Indonesia, sementara dua kursi untuk Cina.
CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS
Baca: Ada Apa di Balik Perombakan Direksi PT Kereta Cepat Indonesia China?