TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan GeNose C19 oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sangat efektift. Baru-baru ini di ketahui harga GeNose di stasiun naik jadi Rp 30.000 yang semulanya yaitu Rp 20.000. kenaikan harga tersebut sudah dimulai pada tanggal 20 Maret 2021, hal itu dilakukan untuk keberlangsungan penggunaan GeNose di stasiun kereta api.
PT KAI menargetkan penggunaan GeNose C19 di 44 stasiun dan setiap 10 hari, PT KAI akan menambahkan 5 stasiun lagi yang akan menggunakan alat pendeteksi Covid-19 tersebut.
Hal ini telah disampaikan Didiek Hartono selaku Direktur Utama PT KAI (Persero) seusai pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan pihak UGM yang mengembangkan GeNose C19.
Penggunaan GeNose oleh PT KAI yang awalnya diterapkan pada 3 Februari 2021 dan secara resmi digunakan pada 15 Februari di dua stasiun yaitu Pasar Senen Jakarta Dan Tugu Yogyakarta.
Baca: Tes GeNose Buat Penumpang Jarak Jauh Ada di Stasiun Bekasi Biayanya
Kemudian penggunaan GeNose bertambah di beberapa stasiun seperti di Gambir, Bandung, Cirebon, Tawang Semarang, Solo Balapan, dan Pasar Hurip Surabaya. Awalnya alat yang di gunakan hanya 16 alat, yaitu 10 di Pasar Senen dan 6 di Yogyakarta. Namun, untuk sekarang sudah bertambah menjadi 42 alat di delapan stasiun.
Lalu, PT KAI kembali menambahkan 9 stasiun lagi untuk menyediakan pelayanan layanan tes GeNose. Stasiun yang menjadi penambahan yaitu, Bekasi, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Kutoarjo, Lumpuyangan, serta Poncol, Jombang, dan terakhir di Siduarjo.
Tidak hanya itu pada 20 Maret 2021, pihak PT KAI menghadirkan fitur baru pada aplikasi KAI Access yaitu pemesanan layanan pemeriksa GeNose C19, untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam memenuhi salah satu syarat kereta api Jarak Jauh di masa pandemi Covid-19.
ASMA AMIRAH