Cak Nawardi, sapaan akrabnya, mengatakan situasi pandemi sudah membuat masyarakat terpuruk, jangan sampai kedatangan beras impor membuat petani semakin berat.
Untuk pengawasan, dia yakin satgas pangan di Jatim akan bekerja ekstra keras untuk menjaga masalah ini karena Jatim sebagai salah satu daerah dengan produksi beras terbesar di Indonesia sehingga tidak membutuhkan beras impor.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras di Jatim pada 2020 mencapai 10,02 juta ton dengan total luas panen 1,76 juta hektare.
Ini meningkat dibanding 2019 yang total produksinya 9,58 juta ton beras. Jika dikurangi dengan kebutuhan konsumsi beras maka Jatim masih mengalami surplus 1,50 juta ton beras di tahun 2020.
“Mengacu data BPS, Jatim ini tidak butuh beras impor. Baik di masa panen maupun masa tanam padi,” tutur dia.
ANTARA