Pesawat CN235-220 MPA tersebut merupakan pesawat ketiga dari PTDI yang dipergunakan oleh Angkatan Udara Senegal. Dua pesawat sebelumnya merupakan pesawat CN235 dengan konfigurasi MIlitarry Transport yang dikirimkan tahun 2011, serta konfigurasi Multi Purpose Aircraft yang dikirimkan tahun 2016.
Pesawat CN235 dengan konfigurasi Multi Purpose Aircraft memiliki keunggulan dapat lepas landas dengan jarak pendek pada landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang 8 jam, mengusung sistem avionik glass cockpit, autopilot, serta memiliki winglet di ujung sayap yang membuat pesawat terbang lebih stabil dan irit bahan bakar.
Sementara pesawat CN235-220 versi Maritime Patrol Aircraft dilengkapi Tactical Console (TACCO), 360 degree Search Radar untuk deteksi target kecil sampai 200 NM (Nautical Mile), serta mengusung Automatic Identification System (AIS), untuk pelacakan otomatis identifikasi kapal. Pesawat tersebut juga mengusung Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk deteksi dan klasifikasi target, sekaligus merekam situasi di sekitar areal wilayah terbang untuk evaluasi misi pada kondisi siang maupun malam hari.
Hingga saat ini PTDI telah memproduksi 69 unit pesawat CN235 berbagai varian untuk penggunaan dalam dan luar negeri. Populasi pesawat NC235 saat ini menembus 286 unit. PTDI saat ini menjadi satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang yang memproduksi pesawat CN235.
AHMAD FIKRI
Baca juga: PTDI Kirim Helikopter Bell 412EPI untuk TNI AD, Ini Keunggulannya