TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Soerjanto Tjahjono menyoroti tingkat keselamatan bagi angkutan darat pariwisata seiring dengan banyaknya kecelakaan bus yang terjadi.
Soerjanto mengatakan dalam perjalanan naik kendaraan massal, masyarakat sebaiknya bukan mempertimbangkan harga, melainkan kelaikan armadanya.
“Kalau berwisata, jangan ngomong harganya tapi laik tidak kendaraannya, busnya,” ujar Soerjanto dalam diskusi virtual pada Rabu, 17 Maret 2021.
Soerjanto mengutip sebuah filosofi yang kerap diangkat oleh masyarakat Jawa Timur saat naik kendaraan becak. Penumpang, kata dia, acap menawar jasa becak hingga setengah harga.
Namun saat orang tersebut membayar murah, ia sebaiknya tidak bertanya lagi soal keselamatan. “Sampeyan murah njaluk selamet (Anda membayar murah, tapi meminta selamat),” katanya.
Selain kelaikan armada, Soerjanto menyoroti kesehatan sopir bus yang acap diabaikan oleh agen wisata dan operator kendaraan. Sewaktu mengantarkan penumpang melancong ke luar kota, tak jarang sopir tidur di bagasi bus atau di dalam armada.