Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPOM Kaji Izin Darurat 4 Vaksin: Astrazeneca Thailand sampai Sputnik V Rusia

image-gnews
 Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito (kiri) memberikan keterangan saat meninjau Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Kamis 4 Maret 2021. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito (kiri) memberikan keterangan saat meninjau Puskesmas Abiansemal I, Badung, Bali, Kamis 4 Maret 2021. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang mengkaji proses pemberian Emergency Use Authorization (EUA) alias izin penggunaan darurat untuk empat vaksin Covid-19. Kalau sudah dapat izin ini, barulah keempat vaksin bisa disuntikkan ke masyarakat Indonesia.

Pertama, vaksin Astrazeneca yang diproduksi oleh IDT Biologika asal Jerman. Mereka berada di bawah Klocke Gruppe, yang punya bisnis di bidang produksi vaksin, alat-alat medis, sampai suplemen diet.

"Kalau tidak salah diproduksi di Thailand," kata Ketua BPOM Penny Lukito dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.

Kedua, vaksin (Vero Cell) inactivated yang diproduksi oleh Sinopharm. Cina. Ketiga, vaksin Sputnik V yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology. "Produksi Generium Rusia," kata Penny.

Lalu terakhir yaitu Covovax yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) bekerja sama dengan Novavax asal Amerika Serikat. "Untuk keempat vaksin ini diperlakukan syarat yang sama," kata Penny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syaratnya yaitu mulai memiliki data pre-klinik damn mutu memenuhi standar. Selanjutnya, memenuhi aspek good laboratory practice, good manufacturing practice, dan terakhir good clinical practice.

Semua syarat ini baru dipenuhi oleh tiga vaksin sehingga telah mendapatkan EUA dari BPOM. Ketiganya yaitu Coronavac produksi Sinovac Cina dan vaksin Covid-19 buatan PT Bio Farma (persero) dengan bulk dari Sinovac. Terakhir, vaksin AstraZeneca yang diproduksi SK Bioscience, Korea Selatan.

BACA: Terpopuler Bisnis: Soal AstraZeneca BPOM dan Dirut BRI Mohon Bantuan Kapolri

FAJAR PEBRIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementan Persiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan

4 hari lalu

Kementan Persiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan

Menjaga kesehatan hewan melalui penyiapan bahan baku produksi dan peningkatan mutu obat hewani.


Dinkes DKI Kembali Berikan Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Kepada 495 Orang Berisiko

5 hari lalu

Ilustrasi vaksin Mpox. USA TODAY NETWORK via Reuters Co
Dinkes DKI Kembali Berikan Vaksin Cacar Monyet Dosis Dua Kepada 495 Orang Berisiko

Dinas Kesehatan DKI kembali memberikan vaksin cacar monyet kepada 495 orang berisiko yang sebelumnya telah menerima vaksinasi.


Direktur Bio Farma: Kerja Sama dengan Kampus Bisa Kurangi Impor Alat Kesehatan

10 hari lalu

Gedung Kantor Pusat PT Bio Farma (Persero) di Bandung Jawa Barat. Bio Farma, BUMN Produsen vaksinterbesar di Asia Tenggara, menjadi  Holding BUMN FarmasiBersama dua BUMN lainnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk.
Direktur Bio Farma: Kerja Sama dengan Kampus Bisa Kurangi Impor Alat Kesehatan

Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan BUMN Holding Sektor Farmasi PT Bio Farma Sri Harsi Teteki mengatakan, kerja sama riset dengan perguruan tinggi dapat mengurangi kebutuhan impor alat kesehatan.


Vaksin Cacar Monyet Sangat Terbatas dan Mahal, Apa yang Harus Dilakukan?

14 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
Vaksin Cacar Monyet Sangat Terbatas dan Mahal, Apa yang Harus Dilakukan?

Kemenkes RI menyatakan bahwa vaksin untuk cacar monyet atau mpox sangat terbatas dan mahal.


Cacar Monyet di DKI Jakarta Terus Bertambah, Total 32 Kasus

15 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Cacar Monyet di DKI Jakarta Terus Bertambah, Total 32 Kasus

Masih ada tiga orang berstatus suspek atau terduga bergejala cacar monyet yang terus dipantau.


FDA Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

16 hari lalu

Warga terbaring akibat sakit terkena demam Chikungunya di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
FDA Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

Vaksin chikungunya baru, yang disebut Ixchiq, disetujui untuk digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas.


Lucia Rizka Andalusia Jabat Plt Kepala BPOM Gantikan Penny Lukito, Lulusan Unair, UI, dan Raih Doktor Kehormatan di UGM

19 hari lalu

Lucia Rizka Andalusia. Dok. Kemenkes
Lucia Rizka Andalusia Jabat Plt Kepala BPOM Gantikan Penny Lukito, Lulusan Unair, UI, dan Raih Doktor Kehormatan di UGM

Penny Lukito mengakhiri masa jabatannya sebagai Kepala BPOM 2016-2023. Posisinya pun digantikan Lucia Rizka Andalusia sebagai Plt Kepala BPOM.


Resmi Akhiri Jabatan sebagai Kepala BPOM, Berikut Profil Penny Lukito

20 hari lalu

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito memberi keterangan saat konferensi pers terkait pengawasan obat sirup di kantor BPOM, Jakarta. Minggu, 23 Oktober 2022. Badan POM menyebut ada 23 obat yang aman dari 102 obat yang ditemukan pada sejumlah pasien gagal ginjal. Penny mengatakan tidak seluruh obat sirup ditarik dari peredaran, karena terdapat temuan uji sampling yang tidak tercemar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Resmi Akhiri Jabatan sebagai Kepala BPOM, Berikut Profil Penny Lukito

Kepala BPOM Penny Lukito telah mengakhiri masa jabatannya. Ia termasuk di garda depan saat pandemi Covid-19. Ini profil dan pencapaiannya.


Cegah Pneumonia pada Anak dengan Imunisasi, pada Usia Berapa?

21 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Cegah Pneumonia pada Anak dengan Imunisasi, pada Usia Berapa?

Spesialis anak mengatakan pneumonia bisa diantisipasi dengan serangkaian pencegahan berupa imunisasi hingga protokol kesehatan.


JKN Diharapkan Danai Pembiayaan Deteksi Dini Kanker Paru Sejak di Puskesmas

22 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
JKN Diharapkan Danai Pembiayaan Deteksi Dini Kanker Paru Sejak di Puskesmas

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diharapkan tidak hanya fokus pengobatan kanker paru-paru saja, namun juga pembiayaan skrining untuk deteksi dini.