TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan salah satu penyebab harga cabai tinggi karena curah hujan di sentra-sentra cabai masih tinggi. Hal tersebut menyebabkan tanaman cabai terkena penyakit.
"Banyak cabai kena penyakit antraknose dan layu fusarium," kata Prihasto saat dihubungi, Senin, 15 Maret 2021.
Dia mengatakan Kementerian Pertanian saat ini sudah melakukan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman untuk menekan harga cabai. "Sudah dilakukan gerakan pengendalian OPT," ujarnya.
Dengan langkah itu, Prihasto memprediksi harga cabai akan turun atau normal pada April hingga Mei. "Insya Allah," kata dia.
Harga cabai rawit di pasar Hamadi Jayapura, Papua, saat ini mencapai Rp 130 ribu per kg dan harga tersebut sudah bertahan sekitar dua pekan.
Pedagang cabai rawit pasar Hamadi, Siti dan Fatimah menuturkan belum ada tanda-tanda harga cabai rawit turun.