Tak optimalnya usaha perhotelan dan restoran memiliki pengaruh besar dalam serapan daging sapi impor. Jika dalam sebulan serapan daging sapi atau kerbau bisa mencapai 6.000 ton, maka penjualan sekitar 20 persen dari rata-rata normal sudah menjadi prestasi tersendiri.
Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan kenaikan permintaan cabai pada Ramadan dan Idul Fitri akan diikuti dengan masuknya masa panen cabai dari sejumlah daerah produsen di dataran tinggi. Dia memperkirakan kondisi ini bakal mulai menurunkan harga cabai yang terpantau masih pedas.
“Harga cabai rawit naik karena 40 sampai 50 persen panen Februari terserang virus tanaman. Kami harap mulai Maret ini sudah bisa turun karena daerah produsen sudah mulai menyalurkan produksi ke pasar,” kata dia.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri menyebutkan setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga.
Momen pertama adalah tiga hari menjelang Ramadan, kedua saat menjelang Idul Fitri, dan fase kenaikan ketiga terjadi setelah Idul Fitri saat stok sejumlah komoditas berkurang akibat naiknya konsumsi selama Ramadan.
BISNIS
Baca juga: 3 Alasan Peretail Prediksi Penjualan Saat Ramadan dan Idul Fitri Naik 5 Persen