TEMPO.CO, Jakarta - Lo Kheng Hong menilai kinerja emiten PT Astra International Tbk. sepanjang tahun 2020 jauh lebih baik ketimbang Tesla Inc. Hal tersebut terlihat dari perolehan laba bersih grup Astra yang lebih tinggi daripada perusahaan milik Elon Musk tersebut.
Lo menyebutkan, laba Astra International dengan kode saham ASII sepanjang tahun lalu mencapai US$ 1,29 miliar atau sekitar Rp 18,57 triliun. Sementara Tesla pada tahun 2020 mengantongi laba bersih US$ 721 juta atau setara dengan Rp 10,31 triliun.
"Lihat laba Tesla tahun 2020 sebesar US$ 721 juta. Ternyata laba Astra lebih besar lebih dari 60 persen dari Tesla. Tesla tahun 2019 rugi US$ 862 juta," ujar Lo Kheng Hong, dikutip Bisnis, Ahad, 14 Maret 2021.
Atas dasar itu, Lo Kheng Hong mempertanyakan sikap investor dunia yang memuji-muji Tesla. "Ternyata begini kinerja Tesla, perusahaan yang diagung-agungkan dunia. Bersama William Soerjadjaja (Pendiri Astra), pengusaha yang berintegritas," katanya.
Meski memaparkan hal tersebut, Lo memastikan tak memiliki saham Astra International. "Saya punya sahamnya di anak perusahaan Astra International."
Wall Street Journal sebelumnya mengutip pernyataan Tesla Inc. yang mengumumkan rencana peningkatan produksi secara tajam untuk beberapa tahun mendatang. Hal ini dilakukan setelah adanya pertumbuhan permintaan kendaraan listrik dengan pengiriman yang tercatat.
CEO Tesla Elon Musk menyebutkan produsen mobil dari Silicon Valley tersebut mengharapkan pertumbuhan pengiriman mobil listrik hingga 50 persen secara tahunan. Ia memprediksi pertumbuhan itu akan terjadi pada 2021 dan 2022 dengan target distribusi mobil keluarannya mencapai 840.000 hingga 1 juta kendaraan pada tahun 2021 ini.