TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengakselerasi transformasi digital layanan dan bisnis BRI di masa pandemi Covid-19. Kondisi ini terjadi karena pandemi membuat seluruh kerja insan BRILian (pekerja BRI) harus disesuaikan agar bisa berjalan secara daring.
"Pembagian waktu kerja secara daring dan luring menjadi salah satu hal pertama yang dilakukan perusahaan untuk menjamin keselamatan para pekerja BRI. Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, BRI langsung menerapkan metode kerja split operation," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan tertulis, Sabtu malam, 13 Maret 2021.
Untuk memfasilitasi insan BRILian tetap produktif selama pandemi, BRI menyediakan angkutan bus khusus yang berfungsi mengantar-jemput para pekerja dari dan ke kantor.
Selain itu, BRI mengizinkan para karyawan yang rumahnya berjarak jauh dari kantor untuk bekerja secara daring dari rumah atau coworking space (BRI Work) yang disediakan BRI di area yang dekat dengan daerah tempat tinggal pekerja.
“Teman-teman dari Tangerang misalnya, biasanya kan ngantor di sini (Jakarta), dan sekarang sudah bisa dari kantor yang bisa dipakai bersama, seperti co-working space begitu, tapi di kantor kami sendiri. Jadi yang dari Tangerang misalnya, enggak perlu sampai ngantor ke sini, cukup berhenti di kantor di BSD untuk bekerja secara daring,” ujarnya.
Selain menerapkan transformasi digital untuk para pekerja, BRI melakukan perubahan pendekatan dalam melayani masyarakat. Saat ini, perusahaan telah memiliki sistem pencatatan dan pelayanan kredit secara daring atau dengan smartphone yang bisa digunakan para Mantri di daerah. Sistem ini bernama BRISPOT.