TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menyelesaikan proses akuisisi dan memegang kendali atas Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI). Lewat peralihan ini, Gubernur Riau Syamsuar berharap produksi minyak dan dari Blok Rokan ini dapat dimaksimalkan.
Sebab, kata dia, pendapatan daerah Riau sangat bergantung pada bagi hasil migas. "Kalau misalnya bagi hasil migas seadanya, kami kesulitan," kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 12 Maret 2021.
Baca Juga: Pertamina Persiapkan Alih Kelola Blok Rokan, Khususnya di 9 Bidang Utama
Sementara di sisi lain, Syamsuar menyebut pembangunan infrastruktur migas belum sepenuhnya dalam diselesaikan. "Seperti jalan raya yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi," ujarnya,
Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi. Blok ini terletak di 5 Kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
Blok ini memiliki 96 lapangan, di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Potensi Lapangan Duri pertama kali ditemukan tahun 1941 dan produksi pertamanya terjadi pada tahun 1951 di bawah pengelolaan Caltex yang kemudian berlanjut dibawah nama PT Chevron Pacific Indonesia hingga tahun 2021.
Sementara itu, Head of Agreement (HoA) Transisi Wilayah Kerja Rokan ditandatangani oleh SKK Migas dengan CPI pada 28 September 2020. Perjanjian memungkinkan CPI untuk melakukan kegiatan pengeboran di Blok Rokan sebelum berakhirnya masa kontrak.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji berharap produksi Blok Rokan dapat terjaga, bahkan ditingkatkan. "Saat ini telah dilakukan identifikasi potensi-potensi lain di Blok Rokan yang belum dikembangkan PT CPI dan menjadi harapan peningkatan produksi migas di masa depan," kata dia.
Sementara, Wakil Ketua Komisi Energi DPR Alex Noerdin juga berharap proses pengalihan pengelolaan Blok Rokan ini berjalan lancar. "Yang paling penting memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat Riau dan republik ini," ujar Alex.