TEMPO.CO, Jakarta - Anak usaha PT MNC Kapital Indonesia Tbk., PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNCGUI), meluncurkan produk pembiayaan syariah berbasis web bernama SIAP Haji. Aplikasi digital ini menawarkan kemudahan bagi masyarakat muslim di Indonesia untuk melakukan pendaftaran dan perolehan porsi haji.
Presiden Direktur MNCGUI, Paulus Cholot Janala, mengatakan, masa tunggu haji di Indonesia yang cukup panjang membuka peluang bagi pihaknya untuk masuk ke pembiayaan ritel dan mengembangkan unit bisnis syariahnya.
”Pembiayaan haji merupakan tipe pembiayaan dengan inherent risk yang sangat rendah. Biaya pendaftaran dapat kembali 100 persen kepada MNCGUI jika nasabah batal," ujar Paulus dalam keterangan resmi, Jumat, 12 Maret 2021.
Adapun bagi nasabah, kata Paulus, program tersebut merupakan short cut untuk mendapatkan nomor antrean. "Jadi saling menguntungkan kedua belah pihak."
Lebih jauh, Paulus menyebutkan, Indonesia sebenarnya memiliki kuota haji yang sangat besar yakni 221.000 orang pada tahun ini. Hal tersebut karena Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbanyak.
Sayangnya, karena permintaan masyarakat untuk ke Tanah Suci sangat tinggi, kuota ini dirasa tidak mencukupi. Bahkan, di beberapa daerah antrean haji mencapai 40 tahun. Adapun jumlah calon jamaah haji yang mendaftar setiap tahunnya mencapai sekitar 600.000.
Lewat layanan SIAP Haji, kata Paulus, MNCGUI menargetkan membiayai lebih dari 100 ribu calon jamaah haji dalam waktu lima tahun ke depan, tidak termasuk pembiayaan umrah. SIAP Haji telah mendapatkan rekomendasi Dewan Pengawas Syariah yang telah tersertifikasi oleh Dewan Syariah Nasional dan telah memenuhi prinsip syariah dalam pelaksanaan pembiayaannya.