TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN telah memiliki keberpihakan besar terhadap penetrasi jaringan Internet dan konektivitas digital.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah menyadari bahwa pengembangan infrastruktur tidak hanya menyoal konektivitas jalan dan jembatan, tapi juga jaringan komunikasi.
“Kecepatan mobile Internet dan fix Internet connection (Indonesia) naik (masing-masing) 24,8 persen dan 16 persen karena memang APBN memberikan pemihakan yang cukup besar,” ujar Sri Mulyani dalam acara Seremoni Peresmian Sfafiec dan Forum Nasional Keuangan Syariah yang ditayangkan secara virtual, Jumat, 12 Maret 2021.
Sri Mulyani mengatakan pengembangan infrastruktur jaringan akan membuka lapangan dan kesempatan kerja yang luas serta berkembangnya inklusi keuangan digital. Apalagi, Indonesia memiliki potensi untuk mendongkrak sektor keuangan digital karena pasarnya jumbo.
Berdasarkan laporan We Are Social, pengguna Internet di Indonesia pada Januari 2021 telah mencapai 202 juta. Angka ini meningkat 15,5 persen dari periode sebelumnya. Laporan yang sama juga menyebut bahwa pengguna aktif media sosial sudah menyentuh 170 juta atau naik 6,3 persen ketimbang tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut, menurut Sri Mulyani, harus diimbangi dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun pemerintah. Pada 2021, pemerintah menganggarkan dana infrastruktur dalam APBN sebesar Rp 414 triliun.