"Perubahan iklim dan juga perlunya diwaspadai digital power concentration, digtal inequlity dan cyber security failure. Dinamika ini yang merupakan tantangan yang harus terus dilihat dan diwaspadai serta direspons," kata Sri Mulyani.
Indonesia, kata dia, antisipasi berbagai krisis tersebut harus diantisipasi sejak saat ini. Pada 2021, menurutnya, Indonesia juga tengah fokus untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional dari dampak Covid-19 pada 2020.
"Tahun 2021 merupakan satu tahun untuk memulihakan perekonomian Indonesia tapi kita juga tahu ada banya tantangan dan tanggung jawab yang akan diemban Indonesia," ujarnya.
Pelajaran pasca pandemi Covid-19, kata dia, mendorong para pengambil kebijakan untuk dapat bekerja cepat dan jitu. Saat ini, harapan sudah mulai datang dan dapat dirasakan, sejalan dengan program vaksinasi yang mulai masif.
Tantangan dan tugas yang diemban Kemenkeu juga kian banyak, khususnya di tahun depan, Indonesia akan memegang presidensi G20. Oleh karena itu, berbagai aktivitas Kemenkeu, bersama dengan Bank Indonesia, dan Kementerian/Lembaga lain akan meningkat.
“Saya minta seluruh pejabat untuk mengukir prestasi dengan inovasi, dengan leadership, dengan pengalaman, dengan komitmen," kata Sri Mulyani.
BACA: Ditunjuk Sri Mulyani jadi Dirjen Bea Cukai, Ini Profil Askolani
HENDARTYO HANGGI