TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Safri Burhanuddin memproyeksikan ekspor komoditas lobster pada 2021 akan mencapai lebih dari 1.400 ton. Perkiraan itu mengacu pada angka realisasi ekspor komoditas pada tahun lalu.
“Ekspor lobster kita tahun lalu 1.400 ton, maka target tahun ini lebih besar,” kata Safri dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Rabu, 10 Maret 2021.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor komoditas udang dan lobster pada 2020 mencapai 251,3 ribu ton. Nilai komoditas ini mencapai US$ 2,06 miliar atau 39,68 persen dari total ekspor komoditas utama perikanan.
Sementara itu secara keseluruhan, volume ekspor perikanan produk perikanan pada 2020 mencapai 1,26 juta ton atau meningkat 6,6 persen dari tahun sebelumnya. Nilai ekspor produk perikanan setara dengan US$ 5,2 miliar, meningkat 5,4 persen ketimbang 2019.
Menurut Safri, minat pasar terhadap komoditas lobster lebih kecil ketimbang udang karena dipengaruhi oleh harga. Lobster dianggap sebagai barang mewah lantaran harga per ekornya bisa mencapai ratusan hingga jutaan rupiah.
Lobster pun bukan termasuk kategori komoditas yang bisa dikonsumsi setiap hari. Berbeda dengan udang, lobster umumnya dipesan untuk perayaan-perayaan tertentu seperti tahun baru, Imlek, dan hari raya lainnya.