TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Manajemen Investasi menargetkan total dana kelolaan tembus hingga Rp 73 triliun tahun ini. Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan perseroan telah menyediakan beragam produk investasi agar para investor tetap dapat berinvestasi secara optimal di tahun ini.
“Mandiri Investasi telah menyiapkan berbagai ekosistem dalam menyambut bangkitnya investor retail di tengah pandemi Covid-19 ini," ujar Alvin dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Januari 2021.
Contohnya, kata Alvin, perseroan memiliki produk Reksa Dana yang memiliki fitur pencairan di hari yang sama, yaitu Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU2). Reksa Dana itu, menurut dia, sesuai dengan karakter investor retail yang ingin memulai investasi dengan produk yang paling konservatif atau risiko sangat rendah, likuid dan dengan nominal hanya Rp 10 ribu.
"Selain itu, kami juga memiliki produk Reksa Dana yang yang telah di revamp dengan tema global disruption yaitu Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi pada portofolio Efek Syariah Luar Negeri termasuk berinvestasi pada saham-saham teknologi di level global” ujar Alvin.
Tidak hanya itu, Alvin mengatakan perseroan memiliki produk yang mendukung Sovereign Wealth Fund yaitu produk-produk Investasi Alternatif seperti KIK EBA, KIK DINFRA, dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Di tahun ini, Mandiri Investasi juga berencana menerbitkan produk inovatif Investasi Alternatif lainnya yaitu DINFRA lanjutan.