TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PPP Achmad Baidowi meminta pemerintah untuk mengungkap nama pejabat PT Pertamina (Persero) yang dipecat Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait dengan impor pipa oleh perseroan. Sebelumnya informasi ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Sampai sekarang nama pejabatnya tinggi Pertamina itu belum diketahui, sebaiknya diungkap saja namanya, agar terang-benderang," ujar Baidowi dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Maret 2021.
Pemecatan pejabat yang tidak benar kinerjanya, menurut Baidowi, bisa membawa pengaruh baik untuk Pertamina dan perusahaan BUMN lainnya. Dengan kejadian ini, tutur dia, perseroan agar berpikir ulang untuk mengambil keputusan-keputusan strategis yang bisa merugikan kepentingan nasional. "Apalagi di dunia migas itu high risk high capital."
Karena itu, Baidowi pun mengapresiasi langkah Presiden Jokowi tersebut. "Kita tahu Pak Jokowi kesal karena pipa kita banyak tapi masih impor, sementara pipa kita masih ada yang bisa diekspor," ujar dia.
Sebagai contohnya, kata Baidowi, PT Krakatau Steel (Persero) melalui anak usaha PT KHI Pipe Industries yang bergerak di bidang manufaktur pipa baja berhasil melakukan ekspor produk pipa baja ke Australia. Pengiriman perdana telah dilaksanakan dari fasilitas produk PT KHI. Untuk tahap pertama dikirim sebanyak 1.880 ton ini dari total pengiriman sebanyak 4.370 ton.
Dengan demikian, ia pun berpendapat bahwa produk industri dalam negeri tidak kalah dengan luar negeri. "Semuanya harus sadar dengan hal itu, termasuk perusahaan-perusahaan BUMN. Ini harus menjadi momentum bagi perusahaan-perusahaan BUMN untuk unjuk gigi, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik. Itu benar-benar harus dimulai," kata dia.