“Diharapkan kontribusi berkelanjutan PT Frisian Flag Indonesia terhadap sektor peternakan sapi perah rakyat dapat bantu mendorong kuantitas dan kualitas susu segar di dalam negeri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku,” tutur Menperin.
Upaya ini sejalan dengan program Kemenperin mewujudkan substitusi impor 35 persen pada tahun 2022.
Perusahaan itu tahap awal (tahun 2020-2023) investasi sebesar Rp3,8 triliun untuk produk susu cair dan krimer/susu kental manis.
Pabrik baru PT Frisian Flag Indonesia seluas 25 hektare tersebut berkapasitas 244 juta liter per tahun untuk susu cair serta 476 ribu ton per tahun untuk produk krimer kental manis. Produknya ditargetkan 90 persen ke pasar ekspor dan 10 persen pasar dalam negeri. Penyerapan tenaga kerja akan mencapai 848 orang.
Saat ini, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia masih sekitar 16,9 kg per kapita per tahun setara susu segar, yang jumlahnya perlu ditingkatkan untuk kompetitif di tingkat regional.