TEMPO.CO, Jakarta – Unicorn Tokopedia dan Gojek dikabarkan telah meneken perjanjian jual-beli bersyarat atau CSPA terkait kerja sama merger. Beredar informasi bahwa Gojek akan menggenggam 60 persen saham, sedangkan Tokopedia bakal mengampit sisanya.
Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan perusahaan tidak dapat memberikan respons terhadap informasi yang beredar. “Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar,” kata saat dihubungi, Selasa, 9 Maret 2021.
Sedangkan Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita pun belum memberikan tanggapan terhadap berita tersebut.
Kabar yang beredar seperti yang ditulis dalam berbagai artikel di Singapura menyebut kedua perusahaan akan menghimpun valuasi hingga US$ 35-40 miliar pasca-merger. Selain itu, perusahaan hasil konsolidasi disebut-sebut akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
Kabar tentang merger Gojek dan Tokopedia telah berembus sejak tahun lalu. Pada akhir tahun, informasi ini kembali menguat.
Kala itu, Gojek dan Tokopedia dikabarkan akan mencapai kesepakatan pada Februari. Jika kedua perusahaan ini bergabung, berdasarkan kapitalisasi pasarnya, entitas hasil merger diduga akan menjadi salah satu emiten terbesar di BEI.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU pun mengkonfirmasi Gojek dan Tokopedia belum menyampaikan rencana merger. Saat ini, belum terdapat komunikasi antara lembaga dan kedua entitas. “Belum ada,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur.
BACA: Rencana Merger Gojek dan Tokopedia Dinilai Tak Pengaruhi Market Share
FRANCISCA CHRISTY ROSANA