TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mengupayakan percepatan vaksinasi. Secara bertahap, proses penyuntikan akan bertambah hingga 1 juta penduduk per hari.
“Kita lihat rate (vaksinasi) jadi penting kalau sekarang 160 ribuan, nanti target akan dinaikkan jadi 500 ribu dan ke depan 1 juta per hari,” ujar Airlangga dalam acara Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2021 di Gedung Graha BPNB, Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
Baca Juga: Menteri Airlangga: IHSG dan Rupiah Recover, Tren Ekonomi Sudah V Shape
Percepatan vaksinasi akan mengacu pada ketersediaan stok vaksin dan kesiapan vaksinator. Saat ini, pemerintah telah memiliki hampir 40 juta dosis vaksin dari Cina, yakni Sinovac, dan dari Inggris, yaitu AstraZeneca.
Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan 182 juta penduduk dengan usia 19 tahun ke atas menerima penyuntikan vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Harapannya, dari 182 juta penduduk tersebut, Indonesia bisa membentuk herd immunity sebesar 70 persen pada tahun depan.
Percepatan penanganan Covid-19 tidak hanya dilakukan dengan vaksinasi. Menurut Airlangga, Presiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan adanya pengetatan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona melalui gerakan 3M. Gerakan 3M meliputi mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Di sisi lain, Airlangga mengatakan pemerintah juga harus mendorong peningkatan pengetesan, pelacakan, dan penyediaan fasilitas kesehatan. Menurut Airlangga, ketersediaan kamar rumah sakit, obat-obatan, dan penerapan standar operasional prosedur menjadi kunci penting untuk menekan dampak pandemi.
Secara bersamaan, kebijakan pemerintah juga diarahkan untuk tetap mengejar pemulihan ekonomi. “Tadi Bapak Presiden mengatakan banyak hal yang dipelajari, ini menyeimbangkan gas dan rem. Ngerem pandemi, ngegas untuk ekonomi,” ujar Airlangga.