Goldman Sachs Group Inc., misalnya, menaikkan perkiraan harga Brent sebesar US$ 5 per barel dan memprediksi minyak mentah global bisa menyentuh US$ 80 pada kuartal III tahun 2021. Sementara Citigroup Inc. mengatakan minyak mentah bisa mencapai US$ 70 sebelum akhir bulan ini.
Adapun Australia & New Zealand Banking Group Ltd. menaikkan target tiga bulan menjadi US$ 70 per barel. JP Morgan meningkatkan proyeksi pergerakan harga untuk Brent yang semula diperkirakan naik US$ 2 menjadi US$ 3 per barel.
Analis JP Morgan Chase & Co Natasha Kaneva menilai pergerakan harga minyak saat ini merupakan level paling tinggi dari yang mereka ekspektasikan. “Secara keseluruhan, ini adalah hasil paling bullish yang kami harapkan,” tulisnya dalam laporan, seperti dikutip dari Bloomberg, Ahad, 7 Maret 2021.
Sementara itu, Analis Futures Capital Wahyu Laksono mengatakan kenaikan harga minyak sudah diprediksi sejak tahun lalu. Pasalnya, pemulihan ekonomi pasti akan memengaruhi permintaan akan minyak global. “Pada 2021 ini demand diperkirakan menguat signifikan, apalagi ketika program vaksin sudah mampu menekan kecemasan,” katanya ketika dihubungi.
BISNIS
Baca: Faisal Basri Dorong BBM Premium dan Pertalite Dihapus: Kuncinya di Pemerintah